kami ada karena permintaan anda dan kecintaan anda pada tanaman hias.(yasmine nurseri:085735105242)

selamat datang

terimakasih telah bergabung para pecinta tanaman hias

Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Saya pengelola yasmin nursery.Disamping sebagai mahasiswa di ITS Surabaya saya juga penghobi tanaman hias bonsai maupun keladi-keladian

Kamis, 13 Desember 2007

Tanaman Hias keladi-keladian adalah terapi jiwa

Berjalan kaki di salah satu sudut nurseryku, di Blitar, memang selalu menyenangkan. Pada pagi atau siang sekalipun, tetap menyuguhkan hijaunya tanaman hias yang menawan.

Toko tanaman hias kami lalu menunjukkan beberapa tanaman, yang saat ini sedang digemari masyarakat.

Warna-warni indah sedap di penglihatan kembali ditawarkan. Merah, merah jambu (pink), hijau dengan garis merah di sekelilingnya, ataupun hijau biasa. Jangan salah, yang baru disebut itu adalah warna-warna daun, bukan bunga. Itu adalah jenis tanaman hias aglaonema atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut Sri Rejeki.

"Sebutan ratu daun memang pantas untuknya. Bentuk daun dan keelokan warnanya merebut hati banyak orang. Tanaman ini baru mulai digemari dua tahun terakhir dan menjadi primadona pada tahun ini," kata ayahku

Nurseryku dipastikan memiliki koleksi aglaonema yang siap ditawarkan untuk pencinta tanaman hias. Umumnya berbagai jenis aglaonema dijual dalam pot. Harga jualnya bervariasi dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000 per pot. Selama enam bulan ini, setiap hari 4-50 pot aglaonema terjual. Pada akhir pekan, jumlah penjualan bisa melonjak hingga dua kali lipat.

Ayahku memiliki koleksi aglaonema yang setiap lembar daunnya dihargai Rp 7 juta-Rp 10 juta. Untuk koleksi mahal dan terbatas seperti itu, ia sengaja menyimpannya. Hanya bila ada kolektor yang serius membeli, ia bersedia memperlihatkannya.
Aglaonema memang semakin laku di pasaran tanaman hias sebagai komoditas andalan. Tanaman itu saat ini tak lagi monopoli kaum kaya, apalagi setelah eksperimen pembiakan silang berhasil dan memunculkan beragam jenis keladi- keladian dengan harga terjangkau kalangan menengah ke bawah.

Sri Rejeki memiliki banyak variasi jenis yang memiliki nama sebutan sendiri. Ada pride sumatera (seluruh daunnya berwarna merah), lipstick (daun hijau dengan garis merah di pinggirnya), heng-heng, dona carmen, hingga jenis-jenis terbaru yang langsung didatangkan dari nursery khusus di Thailand.
Lambat laun, aglaonema menjadi favoritnya karena perawatannya mudah dan bentuknya bagus. Ia pun merasa tidak asing dengan aglaonema karena tanaman berdaun menawan ini bagi sebagian orang Indonesia sebenarnya sudah dikenal (familiar). Jenis keladi ini sudah sejak lama banyak tumbuh di rumah- rumah warga meski rata-rata hanya berupa tanaman berdaun hijau lebar sederhana.

Dibandingkan dengan tanaman bunga, aglaonema yang hanya mengandalkan daun tidak membutuhkan perlakuan istimewa. Cukup diletakkan di tempat teduh, tetapi tetap kena sinar matahari dan rutin disiram, aglaonema dijamin tumbuh subur.

Perlakuan istimewa untuk si Ratu Daun ini terlihat, misalnya saat Yuniati rela mengelap setiap helai daun tanaman koleksinya agar daun aneka warna ini tetap mengilat dan terlihat makin cerah.

Namun, semua itu justru menjadi terapi jiwa dan fisik yang ampuh baginya. Setelah menekuni dunia berkebun khusus tanaman hias di rumahnya sejak dua tahun lalu, praktis rasa pusing, darah tinggi, serta rematik yang dideritanya beberapa tahun ini makin berkurang.

Ada keasyikan tersendiri ketika berhadapan langsung dengan kebun mungilnya yang kini dihiasi 13 jenis aglaonema dan puluhan jenis tanaman hias lain, seperti euphorbia, anthurium, nepenthes (kantong semar), serta anggrek dan teratai. Beban pikiran yang banyak menghinggapinya pun dapat ditawarkan dengan kesibukan barunya itu.
Bagi para pebisnis baru di bidang tanaman hias ini juga harus ekstra hati-hati jangan asal mengikuti tren.
Tiba-tiba sekitar awal 2006, muncul isu euphorbia mampu menularkan kanker dan penyakit ganas lainnya. Langsung saja euphorbia rontok di pasaran dan aglaonema muncul ke permukaan.

Tidak ada komentar: